Rabu, 14 Oktober 2015

Ciri - Ciri Perusahaan Collapse

Share it Please
G'night readers..


Selamat Tahun Baru Islam 1437H, semoga di tahun yang baru ini kita bisa menjadi pribadi yang baru yang lebih baik dari sebelumnya.. Aamiin.. :)

Oke, malam ini saya mau ngelunasin tugas Wirausaha dari kampus, yang emang kebetulan tugasnya lebih enak dikumpulkan lewat blog *begitu dosen saya katakan* hehe, tapi emang bener sih.. soalnya kita gak perlu print-print kertas yang cuma dibaca sekali terus berkahir mengenaskan menjadi bungkus bala-bala a.k.a gorengan dan juga seenggaknya kita mengurangi kertas. Kertas dari pohon-pohon tidak berdosa yang ditebang begitu saja.

Ah udah ah, langsung aja yuk hehe ..

Tugas 01 

A. Ciri - Ciri Perusahaan Colapse

Setiap perusahaan pasti ada naik turunnya lah ya, namanya juga idup ada pasang surutnya.. kadang diatas kadang dibawah. Nah, dalam usaha juga sama ada kalanya diatas ada kalanya juga dibawah. Cobaannya, pada saat sedang dibawah apakah mereka dapat survive atau malah collapse atau bahkan bangkrut

Ada Banyak faktor yang bisa menyebabkan sebuah perusahaan gulung tikar. Saya coba cari beberapa referensi juga dari mbah Google mengenai ciri-cirinya perusahaan yang collapse, berikut yang sering saya temukan :

1. Perusahaan Dalam Kesulitan (Terbelit Masalah) 
Beberapa perusahaan cepat atau lambat dengan secara terbuka akan mengungkapkan bahwa perusahaan saat ini sedang mengalami kesulitan dan segera mengumumkan akan diadakannya penghematan operasional maupun tidak segan-segan melakukan pemotongan gaji guna menekan biaya yang lebih besar lagi. 

Tapi tidak semua perusahaan melakukannya, tergantung dari besari kecilnya masalah situasi dan kondisi yang telah di hadapi oleh tiap-tiap perusahaan. Pada perusahaan besar, laporan keuangan kuartal yang pesimistis, anjloknya harga saham atau kabar-kabar yang ditulis oleh media massa bisa menunjukkan tanda-tanda kesulitan perusahaan secara tidak langsung.



2. Penurunan Dalam Industri 
Di waktu tertentu, bisnis tertentu akan menghadapi masalah. Pada akhir 2000-an misalnya, industri majalah cetak banyak digantikan media online. Atau krisis ekonomi akan lebih memukul industri perumahan dan otomotif. Sebaiknya waspadalah bila manejemen berusaha meyakinkan bahwa krisis tak sampai memukul perusahaan.



3. Perusahaan Membawa Konsultan 
Baik konsultan manajemen atau ahli efisiensi, keduanya membantu perusahaan beroperasi lebih efisien dan menguntungkan. Mereka membantu perusahaan untuk melihat biaya yang bisa dipotong dan berusaha memperbaiki kesalahan sistem organisasi yang sudah berjalan, apakah ada banyak kelemahan struktur atau sebaliknya, itu artinya perusahaan sedang berusaha untuk tetap bertahan dan berusaha untuk bangkit kembali.


 4. Perusahaan Melakukan Restrukturisasi Secara Besar-Besaran 
Secara tiba-tiba, departemen Anda berada di bawah yurisdiksi (wilayah/daerah tempat berlakunya sebuah undang-undang baru) dibawah beberapa manajer baru yang belum pernah Anda temui. Lebih bahaya lagi jika restrukturisasi telah dilakukan beberapa kali tanpa adanya perubahan.



5. Perusahaan Mulai Mencari Karyawan Alih Daya
Menggunakan jasa karyawan alih daya adalah jenis penghematan yang dipilih perusahaan. Biasanya PHK akan dilakukan pada karyawan yang bekerja di lokasi berbiaya tinggi dan karyawan yang lebih senior sebab karyawan ini memperoleh gaji lebih tinggi.



6. Perusahaan Menurunkan Ukuran Kantor 
Apakah Anda dan rekan kerja memiliki kantor sangat mewah sebelum pindah ke tempat yang lebih realistis? Atau sebelumnya Anda memiliki sebuah ruangan luas sebelum pindah ke tempat yang harus dibagi bersama tim. Jika demikian, perusahaan pasti tak berpikir untuk memperluas usaha dalam waktu dekat.



7. Perusahaan Di Beli Oleh Perusahaan Lain Yang Lebih Sehat 
Perusahaan besar yang membeli perusahaan sedang berkembang umumnya memiliki seperangkat perusahaan antara lain HRD, teknologi, administrasi. Pemilik yang baru akan selalu ingin memangkas biaya untuk mengimbangi pembelian mereka. 
Dan ingat, jika perusahaan membeli perusahaan yang lebih kecil, kerap kali bukan untuk membesarkan tapi untuk menutup agar mengurangi kompetisi.


8. Perusahaan Mulai Memangkas/Memotong Biaya Yang Dirasa Kurang Perlu 
Meskipun sekedar susu / kopi dan creamer, hal itu penting bagi karyawan. Perusahaan yang dalam kesulitan sering mencari cara mengurangi biaya apapun yang bisa dilakukan. Perlengkapan kantor yang lebih murah, berhenti menyediakan kopi untuk ruang istirahat, menolak membayar lembur, atau menggunakan karyawan alihdaya dan memangkas anggaran perjalanan dan hiburan bisa jadi tanda-tanda.


9. Gaji Telat Sebelum-sebelumnya perusahaan tidak pernah telat memberikan gaji. Kalaupun telat biasanya hanya beberapa hari saja. Itupun karena tanggal gajian jatuh pada hari libur. Nah, akhir-akhir ini penerimaan gaji bisa telat sampai dua minggu. Bahkan pernah dirapel. Hati-hati guyss >_<



10. Bonus Hilang Bonus tahunan yang seharusnya menjadi hak karyawan tahunan tidak diberikan lagi. Perusahaan tidak bisa memberikan alasan jelas mengenai keterlambatan tersebut. ini tanda-tanda jelas kalau keuangan perusahaan sedang tidak stabil sampai-sampai tidak bisa memberikan bonus buat karyawannya. 



Kurang lebih seperti itu ciri-cirinya, mungkin masih banyak ciri-ciri yang lainnya.. ini hanya sebagian yang saya anggap point-point yang agak ehem gitu yah hehe ..






Sumber :
http://www.tatamor.com/2014/11/tanda-tanda-perusahaan-akan-bangkrut.html
http://softwareaccountingsurabaya.com/blog/gejala-dan-beberapa-ciri-ciri-perusahaan-yang-sedang-sakit.html
http://kunjoy.blogspot.co.id/2015/04/tanda-tanda-perusahaan-mau-bangkrut.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Followers

Contact

Follow The Author