Sabtu, 12 Desember 2015

Branding Management

1. Brand Equity

Brand equity adalah kekuatan suatu brand yang dapat menambah atau mengurangi nilai dari brand itu sendiri yang dapat diketahui dari respon konsumen terhadap barang atau jasa yang dijual.

Menurut Kotler dan Armstrong (2004), “Brand equity is the positive differential effect that knowing the brand name has on customer response to the product or service” (p. 292).
Artinya ekuitas merek adalah efek diferensiasi yang positif yang dapat diketahui dari respon konsumen terhadap barang atau jasa.


Menurut Soehadi (2005), kekuatan suatu merek (brand equity) dapat diukur berdasarkan 7 indikator, yaitu:

1. Leadership: kemampuan untuk mempengaruhi pasar, baik harga maupun atribut non-harga

2. Stability: kemampuan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan.

3. Market: kekuatan merek untuk meningkatkan kinerja toko atau distributor.

4. Internationality: kemampuan merek untuk keluar dari area geografisnya atau masuk ke negara atau daerah.

5. Trend: merek menjadi semakin penting dalam industri.

6. Support: besarnya dana yang dikeluarkan untuk mengkomunikasikan merek.

7. Protection: merek tersebut mempunyai legalitas

Peneiliti yang mewakili aliran brand equity adalah David Aaker (ex. Universitas California) dan Kevin Keller (Dartmouth College). Menurut mereka ada empat komponen penting yang membentuk brand equity, yaitu:

 1) Brand Awareness adalah daya ingat konsumen atau calon konsumen tentang produk kita. Apa saja yang biasa di ingat konsumen atau calon konsumen. Dalam hal ini tentunya bisa meliputi nama, gambar/ logo, serta slogan tertentu yang digunakan para pelaku pasar untuk mempromosikan produk-produknya. Semakin banyak orang mengingat produk kita, sudah tentu akan meningkatkan volume penjualan.

Bisa dikatakan, brand awareness menjadi salah satu faktor penting yang dibutuhkan para pelaku usaha untuk memperkuat brand produknya. Sebab, tak bisa kita pungkiri bila semakin banyak konsumen yang mengingat brand produk Anda, maka semakin besar pula intensitas pembelian yang akan mereka lakukan.

Brand awareness sendiri memiliki 4 tingkatan, yakni sebagai berikut : 

    1.  Unaware of brand (tidak menyadari merek), merupakan tingkat yang paling rendah dalam piramida kesadaran merek, dimana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek.

   2. Brand recognition (pengenalan), merupakan tingkat minimal dari kesadaran merek. Dimana para konsumen baru mengenal sebuah merek dan masih membutuhkan alat bantu untuk bisa mengingat merek tersebut (misal : spanduk, stiker dan lain sebagainya).

     3.  Brand recall (mengingatkan kembali), kesadaran merek langsung muncul di benak para konsumen setelah merek tertentu disebutkan. Berbeda dengan recognition yang membutuhkan alat bantu, brand recall hanya membutuhkan pengulangan/ penyebutan ulang untuk mengingat merek produk.

     4.  Top of mind (puncak), adalah tingkatan tertinggi dimana merek tertentu telah mendominasi benak para konsumen, sehingga dalam level ini mereka tidak membutuhkan pengingat atau alat bantu apapun untuk bisa mengenali merek produk tertentu.

 2) Perceived quality, yaitu kualitas brand atau produk tersebut di mata konsumen. Apabila konsumen beranggapan suatu brand berkualitas, dia akan lebih mudah membayar lebih untuk brand tersebut.

 3) Brand associations, konsep-konsep, orang, atau image yang dihubungkan dengan brand. Brand assosiations berguna dalam pembentukan sikap positif terhadap brand dan menjadi motivasi pembelian. Asosiasi ini tidak hanya eksis, namun juga memiliki suatu tingkat kekuatan. Keterikatan pada suatu merek akan lebih kuat apabila dilandasi pada banyak pengalaman atau penampakan untuk mengkomunikasikannya.

Asosiasi ini menjadi dasar dari keputusan beli dan loyalitas terhadap suatu brand. Asosiasi ini menciptakan nilai tersendiri pada perusahaan melalui:
 

    1. Membantu proses atau memanggil suatu informasi
Asosiasi yang tinggi akan membantu terutama pada saat pengambilan keputusan untuk membeli. Melalui asosiasi yang tinggi maka pelanggan dapat dengan mudah mengingat dan mengasosiasikan brand tersebut pada suatu kebutuhannya.

    2. Membuat brand tersebut terdiferensiasikan.
Suatu asosiasi yang terdiferensiasikan akan menjadi suatu keunggulan kompetitif yang utama. Asosiasi yang tinggi akan menjadi suatu penghalang bagi pesaing untuk menyerang brand tersebut.

    3. Membangun alasan untuk membeli.
Hadirnya brand association akan memberikan alasan yang kuat bagi pelanggan untuk mengkonsumsi produk tersebut.

    4. Menciptakan perasaan atau emosi yang positif.
Asosiasi akan menstimulasi emosi yang positif antara pelanggan dengan brand  tersebut.  Melalui  pengalaman  yang  diberikan  setelah mengkonsumsi brand tersebut akan menambah kuat jalinan loyalitas pelanggan.

    5. Menyediakan basis untuk melakukan eksistensi brand.
Melalui asosiasi yang kuat serta perceived quality yang kuat maka brand eksistensi dapat diakukan untuk memperkuat portfolio suatu perusahaan tanpa harus membuat dari awal.


 4) Brand loyalty, menurut Aaker dalam Durianto, et.al. (2004, p126) “Brand loyalty adalah suatu ukuran keterkaitan pelanggan kepada suatu merek.” Ukuran ini mampu memberikan gambaran tentang mungkin tidaknya seorang pelanggan beralih ke merek produk lain. Seorang pelanggan yang sangat loyal kepada suatu merek tidak akan dengan mudah memindahkan suatu pembeliannya ke merek lain, apa pun yang terjadi dengan merek tersebut. Bila persepsi konsumen terhadap merek meningkat, kerentanan kelompok pelanggan tersebut dari ancaman dan serangan merek produk pesaing dapat dikurangi. 

Menurut Aaker dalam Durianto, et.al. (2004, p128), tingkatan-tingkatan yang terdapat dalam loyalitas merek adalah sebagai berikut: 

    1) Berpindah-pindah (switcher)
Pelanggan yang berada pada tingkat loyalitas ini dikatakan sebagai pelanggan yang berada pada tingkat yang paling dasar. Semakin sering pembelian konsumen berpindah dari suatu merek ke merek yang lain mengindikasikan bahwa mereka tidak loyal, semua merek dianggap memadai. Dalam hal ini, merek memegang peranan kecil dalam keputusan pembelian. Ciri yang jelas dalam kategori ini adalah mereka membeli suatu merek karena harganya murah.

    2) Pembeli yang bersifat kebiasaan (habitual buyer)
Pembeli pada tingkat ini dikategorikan sebagai pembeli yang puas dengan merek produk yang dikonsumsinya. Tidak ada alasan yang kuat baginya untuk membeli merek produk lain atau berpindah merek, terutama jika peralihan itu membutuhkan usaha, biaya, atau pengorbanan lain. Dapat disimpulkan bahwa pembeli ini membeli suatu merek karena kebiasaan.

    3) Pembeli yang puas karena biaya peralihan (satisfied buyer)
Pada tingkatan ini, pembeli merek masuk ke dalam kategori puas bila mereka mengonsumsi merek tersebut.

    4) Menyukai merek (liking the brand)
Pembeli dalam kategori ini adalah pembeli yang benar-benar menyukai merek tersebut. Pada tingkat ini dijumpai perasaan emosional yang terkait dengan merek. Rasa suka pembeli ini bisa saja didasari oleh asosiasi yang terkait dengan simbol, rangkaian pengalaman dalam penggunaan sebelumnya baik yang dialami pribadi maupun kerabatnya ataupun yang disebabkan oleh karena persepsi kualitas yang tinggi.

    5) Pembeli yang komit (comitted buyer)
Pada tahap ini pembeli merupakan pelanggan yang setia. Mereka memiliki suatu kebanggaan sebagai pengguna suatu merek dan bahkan merek tersebut menjadi sangat penting bagi mereka dipandang dari segi fungsinya maupun sebagai suatu ekspresi mengenai siapa mereka sebenarnya. Pada tingkatan ini, salah satu aktualisasi loyalitas pembeli ditujukan oleh tindakan merekomendasikan dan mempromosikan merek tersebut kepada pihak lain. 








Sumber :
http://lembing.com/apa-pengertian-brand-awareness/
http://bisnisukm.com/brand-awareness.html
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/05/brand-equity-kekuatan-suatu-merek.html 
http://fahmijule.tumblr.com/post/33824077536/branding-management
http://pengertianmenurutahli.blogspot.co.id/2013/06/brand-association-dari-merek.html
Continue Reading...

Rabu, 25 November 2015

Apa itu BRAND ?


Apa itu BRAND ? dan bagaimana strategi brand yang baik ?

Brand adalah adalah segala sesuatu yang terkait dengan perusahaan, produk, atau layanan – semua atribut, baik yang berwujud maupun tidak berwujud. Ini adalah apa yang harus Anda perjuangkan, apa yang harus Anda lakukan, katakan dan tampilkan ke depan publik. Ibaratnya, brand bagi sebuah perusahaan adalah reputasi bagi seseorang.
 
Jangan anggap enteng brand, karena ia adalah aset terpenting yang bisa dimiliki perusahaan. Brand memberikan nilai, menciptakan diferensiasi dan mendapatkan hasil jangka panjang.
Nama yang dipilih untuk suatu merek / brand harus memenuhi unsur-unsur sebagai berikut (Shimp (2003)) :
  1. Mempengaruhi kecepatan konsumen dalam menyadari suatu merek. 
  2. Mempengaruhi citra merek.
  3. Memainkan peran penting dalam pembentukan ekuitas merek

Menurut Kotler dalam Kismono (2001), merek dapat dibedakan menjadi tiga pengertian, yaitu:
  1. Brand name adalah bagian dari merek yang bisa dilafalkan.  
  2. Brand mark adalah suatu simbol atau desain yang digunakan untuk memberikan identitas pada produk atau untuk membedakannnya dengan produk lain.
  3. Trade character adalah brand mark yang mengambil bentuk fisik atau sifat manusia(hlm.335).

Strategi branding, atau Brand strategy, jika menurut Schultz dan Barnes (1999), dapat diartikan manajemen suatu merek dimana terdapat sebagai kegiatan yang mengatur semua elemen-elemen yang bertujuan untuk membentuk suatu brand. Sedangkan menurut Gelder (2005), “The brand strategy defines what the brand is supposed to achieve in terms of consumer attitudes and behavior”, yang artinya strategi merek mendefinisikan apa yang seharusnya dicapai suatu brand dalam kaitannya dengan sikap dan perilaku konsumen. 

Jadi brand strategy adalah suatu manajemen brand yang bertujuan untuk mengatur semua elemen brand dalam kaitannya dengan sikap dan perilaku konsumen. Dapat juga diartikan sebagai suatu sistem komunikasi yang mengatur semua kontak point dengan suatu produk atau jasa atau organisasi itu sendiri dengan stakeholder dan secara langsung men-support bisnis strategi secara keseluruhan. Sedangkan menurut Gelder (2005), yang termasuk ke dalam brand strategy antara lain brand positioning, brand identity, dan brand personality. Sebagai tambahan, menurut Schultz dan Barnes (1999), yang juga termasuk ke dalam brand strategy yaitu brand communication.  

Berikut strategi branding yang baik menurut About Marketing :

Kelola dan Pantau Reputasi Online Anda

Ada beberapa langkah yang dapat Anda gunakan untuk melindungi merek Anda dan juga ada beberapa alat yang dapat membantu memonitoring. Jadi, tak sulit untuk terus mengawasi perkembangan brand Anda dari ranah media sosial, karena dewasa ini media sosial sudah jadi alat branding yang sangat kuat, tapi juga dapat menjadi boomerang bila tak dikelola dengan baik.

Meningkatkan Ekuitas Brand

Ekuitas  brand / merek tergantung  kepada bagaimana Anda membangun brand Anda. Nilai ekuitas juga cenderung berubah-ubah sesuai dengan apa yang telah Anda upayakan. Ekuitas tidak sekonyong-konyong ada, karena ada cara untuk meningkatkannya. Caranya dengan memilih nama atau logo identitas merek yang baik. Yang paling penting adalah komunikasi pemasaran yang efektif dan konsisten agar dapat mempertahankan ekuitas brand Anda.

Buatlah Transisi Halus

Membuat perubahan transisi dengan merek Anda bisa menjadi usaha yang sukses, namun dibutuhkan perencanaan yang matang, mendidik, penjelasan. Pelajari apa yang diperlukan untuk membuat proses lancar dan sukses.

Kontinuitas

Kontinuitas dalam pemasaran sangat penting. Ini adalah strategi dan proses mengkoordinasikan semua elemen dari pesan pemasaran untuk mencapai yang konsisten, mudah diingat, keseluruhan tampilan dan nuansa untuk sebuah perusahaan, layanan, atau produk. Pelajari cara membuat kontinuitas dalam pesan pemasaran Anda.

Berfokus pada Anda

Kekuatan merek Anda bergantung pada kemampuan untuk fokus. Itulah sebabnya mendefinisikan target pasar Anda akan membantu untuk meningkatkan efektivitas merek Anda. Pelajari cara menentukan target pasar Anda dalam pelajaran minggu ini dari Mengembangkan Strategi kursus Merek Anda itu.




















Sumber :

http://blog.sribu.com/2012/09/12/pengertian-merek-atau-brand/ 
http://www.pendidikanekonomi.com/2012/11/pengertian-brand.html
http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/Bab%202_09-219.pdf
http://blog.lokerpedia.com/cara-membangun-strategi-branding-yang-efektif/ 


Continue Reading...

Senin, 16 November 2015

CSR (Corporate Social Responsibility)

Apa sih CSR (Corporate Social Responsibility) itu ?

CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial / lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada. Contoh bentuk tanggungjawab itu bermacam-macam, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut berada.

Contoh Perusahaan yang menerapkan CSR yaitu PT. Medion Farma Jaya. Saat ini dikenal konsep 3P dalam CSR, yaitu Planet, People, dan Profit. Planet berarti bumi dan lingkungan menjadi sasaran dari program CSR. People berarti CSR ditujukan untuk masyarakat, baik orang-orang yang menjadi bagian dari perusahaan maupun orang-orang di sekitarnya. Sementara profit berarti keuntungan perusahaan yang diperlukan untuk keberlangsungan program CSR.

1. Mendukung Peningkatan Gizi dan Pengetahuan
Berdasarkan data dari Dirjen Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak, Kementrian Kesehatan, pemenuhan kebutuhan protein hewani di Indonesia per tahun 2013 baru mencapai 60%. Angka ini menunjukkan ketertinggalan jauh dari Vietnam yang sudah mencapai 80% dan Thailand yang bahkan sudah mencapai 100%. Guna mendukung peningkatan angka pemenuhan gizi tersebut, Medion memiliki program Kampanye Makan Telur. Program ini dilakukan di beberapa sekolah dasar dengan membagikan telur dan memberikan pengarahan mengenai pentingnya makan telur kepada para siswa. Pada tahun 2013 kegiatan ini telah dilaksanakan di 10 SD yang ada di Jawa Barat dan sebanyak 16.225 butir telur telah dibagikan. Pihak sekolah menyambut baik kegiatan ini. Mereka bahkan berharap Kampanye Makan Telur dapat dilaksanakan secara rutin.

Selain itu, Medion juga mengadakan program bagi buku peternakan ke SMK-SMK peternakan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca siswa sekaligus memperkaya koleksi perpustakaan sekolah. Sepanjang 2013 sebanyak 1.082 buku telah dibagikan ke 22 SMK. Di samping buku, Medion memberikan beberapa unit komputer ke sekolah dasar guna menunjang kegiatan belajar mengajar.


2. Mendukung Kesejahteraan Sosial
Selama tahun 2013, Medion telah berpartisipasi dalam mendukung kesejahteraan sosial dengan memberikan donasi terhadap 65 event sosial yang diselenggarakan oleh akademisi, dinas peternakan, masyarakat maupun asosiasi peternakan dan organisasi yang ada di masyarakat sekitar lingkungan kerja. Pada tahun yang sama, Medion mengadakan Charity Bazaar dimana dana yang terkumpul seutuhnya disumbangkan ke Yayasan Medion Care.


3. 2000 Kantung Darah, dari Anda untuk Indonesia
Pada tahun 2014 ini, program CSR Medion mengangkat tema “2000 Kantung Darah, dari Anda untuk Indonesia”. Program ini diadakan melihat masih kurangnya ketersediaan darah di Indonesia. Berdasar data Palang Merah Indonesia (PMI) dibutuhkan sekitar 4,8 juta kantung darah per tahun, namun jumlah yang tersedia baru 3,8 juta kantung. Selain itu, jumlah pendonor di Indonesia juga masih tergolong rendah.

Menjembatani hal ini, Medion bekerja sama dengan PMI dan berbagai universitas di Jawa Barat memfasilitasi generasi muda Indonesia untuk mendonorkan darahnya. Hingga Mei 2014, Medion telah bekerja sama dengan 9 universitas, yaitu Universitas Padjajaran, Universitas Islam Bandung, Universitas Komputer Indonesia, Politeknik Negeri Bandung, Universitas Telkom, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Katolik Parahyangan, Universitas Pasudan, serta Universitas Jenderal Achmad Yani, dan mengumpulkan sebanyak 1.262 kantung darah.

Di kalangan intern, Medion juga menyelenggarakan aksi donor darah untuk pekerjanya. Ini telah dilakukan rutin setiap 3 bulan sekali.
Continue Reading...

Sabtu, 17 Oktober 2015

Promo dan Event Yang Efektif

Dalam memasarkan produk dari suatu brand, kita akan memerlukan strategi promosi yang tepat pada sasaran. Dengan strategi promosi bisnis yang tepat, kita akan meraih kesuksesan pada bisnis kita. Bukan hanya itu, kita juga akan mendapatkan kesempatan untuk mencapai target penjualan dan juga mendulang brand awareness ketika strategi promosi dijalankan. Untuk mencapai itu semua, simak beberapa strategi promosi dan event yang efektif :

1. Gunakan Media Sosial
Kita dapat melakukan strategi promosi melalui media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dll. Karena di era yang sudah serba mudah ini hampir semua orang dari berbagai kalangan maupun umur mempunya media sosial. Dengan menggunakan media sosial, maka pendekatan kita terhadap customer menjadi lebih personal dan juga menjadi 'lebih dekat' dengan target market.

2. Adakan Lomba
Menjadi salah satu kontes yang sedang direncanakan adalah ide strategi promosi yang baik. Dengan menampilkan logi brand kita pada kontes atau perlombaan tersebut, maka brand yang kita promosikan akan dikenal oleh peserta lomba. Atau kita bisa membuat lomba sendiri secara online, misalnya seperti spam like (di instagram) yang paling banyak like akan mendapat hadiah dari produk kita secara gratis.

3. Bagi-bagi Produk
Pembagian produk secara cuma-cuma dalam bentuk sample atau tester akan mencuri perhatian target market kita.

4. Mendata Pelanggan / Target Market
Mengumpulkan data pelanggan merupakan kegiatan yang sangat direkomendasikan. Pada saat proses perkenalan produk ataupun penjualan berlangsung, pastikan kita mendapatkan data pelanggan sesuai dengan kebutuhan kita sehingga akan berguna untuk strategi promosi maupun rencana perusahaan berikutnya.

5. Berikan Insentif untuk Setiap Rekomendasi
Berikan insentif bagi pelanggan setia kita yang memberikan rekomendasi kepada calon pelanggan lainnya untuk menggunakan produk dari brand yang kita pasarkan. Insentif dapat diberikan dalam wujud yang berbeda, seperti kupon diskon, sejumlah uang, atau produk kita sendiri. Dengan cara tersebut, pelanggan setia kita akan terus menggunakan dan semakin semangat untuk merekomendasikan produk kita.

6. Lakukan Kegiatan Amal / CSR (Corporate Social Responsibility)
Menunjukkan rasa peduli brand terhadap isu di sekitar masyarakat/target market yang biasa ditunjukkan melalui kegiatan CSR (Corporate Social Responsibility) sambil mempromosikan brand atau  roduk teretentu yang ingin dipromosikan. Dengan kegiatan ini, brand kita akan mendapatkan label baik dan disukai oleh masyarakat.

7. Gunakan Barang Promosi
Menggunakan barang promosi (seperti kaos, kalender dan merchandise lainnya) yang telah diberikan label berupa logo brand kita sehingga ketika barang promosi tersebut digunakan oleh seseorang, maka barang tersebut telah mengingatkan orang disekitarnya untuk menggunakan produk dari brand tersebut.

8. Susun Acara / Event untuk Mengapresiasikan Pelanggan
Selenggarakan acara bagi para pelanggan setia produk yang akan kita promosikan. Susunlah acara yang menarik, banyak hadiah dan tanpa ada stand untuk berjualan serta tanpa harus memaksa para peserta membeli apa pun pada acara tersebut. Dengan strategi promosi melalui acara-acara tersebut, loyalitas dari peserta acara tersebut akan bertambah dan begitu juga rasa senang pelanggan dengan brand kita.

---






Sumber :
http://blog.sribu.com/2014/05/05/10-tips-strategi-promosi-efektif-yang-belum-anda-ketahui/
Continue Reading...

Rabu, 14 Oktober 2015

Cara Memulai (Start Up) Membuat Usaha yang Baik

Dear Readers..

Lanjut lagi yaaa hehe

Tugas 01

C. Cara Memulai (Start Up) Membuat Usaha yang Baik




Setiap orang pasti pengen banget kan ya punya usaha sendiri sesuai passion kita masing-masing. Tapi gimana sih caranya "memulia" usaha yang baik itu ? Terkadang pada saat kita ingin mencoba untuk membuat usaha, ada aja yang kita lakukan tidak pada tempatnya / tidak sesuai karena ketidaktahuan kita untuk memulai dengan cara yang baik. Maka dari itu yuk kita cek tips-tips memulai usaha itu seperti apa sih :). Cekidot cekidot~

1. Kembangkan bisnis sesuai hobi
Tentu akan ada keuntungan apabila anda mengembangkan bisnis sesuai hobi. Salah satunya yakni anda akan lebih senang dalam membangun bisnis tersebut. Selain itu tentu anda sudah mempunyai pengetahuan tentang bisnis tersebut karena itu merupakan hobi anda. Sebagai contoh, anda suka dengan dunia menulis, baik menulis dikertas maupun menulis diblog. Nah, dengan demikian anda dapat membuka bisnis usaha jasa penulis artikel. Mudah dan tentunya tidak perlu modal besar.

2. Siapkan modal
Modal merupakan salah satu kunci utama dalam membangun sebuah bisnis. Namun seperti yang saya sebutkan diatas bahwa modal tidak harus besar atau kecil. Bicara tentang modal tentu bicara tentang bisnis itu sendiri. Intinya bisnis seperti apa yang akan anda bangun, dengan demikian anda dapat memprediksi berapa modal yang dibutuhkan.

3. Pilih lokasi yang cocok
Dalam memilih lokasi memang susah susah gampang. Karena dalam bisnis tentunya diharuskan memilih lokasi yang strategis dan bagus. Dengan demikian anda diharuskan mengeluarkan modal untuk membeli maupun menyewa tempat bisnis tersebut. Namun dalam memilih tempat yang strategis tersebut anda juga harus melihat usaha atau bisnis yang anda jalankan. Seperti contoh, anda ingin membuat usaha peternakan, tentu lokasinya akan kurang cocok apabila di pinggir jalan raya. Namun jika anda ingin membuka usaha jasa maupun perdagangan, tentu pinggir jalan raya dan dekat tempat-tempat keramaian merupakan lokasi yang cocok.

4. Menentukan harga jual
Dengan menentukan harga jual maka kedepannya anda dapat menghitung kerugian dan keuntungan dari bisnis yang anda jalankan. Anda harus pintar-pintar dalam menentukan harga produk atau jasa yang anda berikan. Jangan sampai terlalu mahal ataupun terlalu murah. Untuk menentukan harga jual ini ada banyak cara, salah satu cara paling gampang yakni dengan mensurvei terlebih dulu berapa harga yang diberikan oleh para pesaing bisnis anda. Cara lainnya yang lebih penting yakni dengan menghitung lebih rinci berapa modal yang anda keluarkan untuk setiap produk yang anda jual.

5. Stop Dreaming Start Action
Bermimpi membangun bisnis memang penting, karena dengan mimpi tersebut anda akan semakin semangat dalam membangun bisnis. Namun jangan melupakan kalimat "stop dreaming start action". Apabila anda hanya bermimpi maka percayalah mimpi itu akan pudar dengan sendirinya jika tidak ada action untuk memulainya. Maka dari itu, setelah anda memikirkan beberapa point tips diatas segeralah untuk bertindak.

6. Promosikan bisnis anda
Apapun bisnis anda, pastikan mempromosikannya agar bisnis anda dapat berkembang. Anda dapat menggunakan banyak cara untuk berpromosi, contohnya yakni dengan membuat brosur, memasang iklan banner di pinggir jalan, ataupun mempromosikan secara online. Namun sebelum promosi pastikan produk atau jasa anda memang benar-benar pantas untuk calon konsumen anda.

7. Buatlah sistem bisnis yang bagus
Tentu anda tidak akan bisa menjalankan bisnis besar dengan sendirian. Anda harus bekerjasama dengan orang-orang yang mempunyai kompetensi atau keahlian dalam bisnis anda. Contohnya yakni seperti juru memasak, kasir, pembukuan, dan lain sebagainya.

8. Pembukuan keuangan

Dalam bisnis pastikan anda membuat pembukuan keuangan agar semua yang berkaitan dengan uang seperti keuntungan atau kerugian dapat dihitung dengan jelas. Selain itu dengan pembukuan juga dapat menghindari tercampurnya keuangan bisnis dengan kuangan pribadi.

9. Jangan menginvestasikan uang sendiri
Karena kebanyakan bisnis adalah perjalanan yang berisiko, carilah partner. Jadi, jika semuanya tidak berjalan semua rencana, Anda tidak bakal bangkrut karena dana start-up tadi, dan tidak dikejar utang.

10. Gunakan teknologi terbaru
Teknologi anyar seperti aplikasi dan penyimpaanan data dengan cloud technology sangat murah dan membuat perusahaan kecil dapat bersaing dengan perusahaan besar. Manfaatkan teknologi rendah biaya yang ada di pasaran.

11. Jadilah yang terbaik
Anda tidak boleh setengah-setengah.Setiap hal yang Anda lakukan untuk klien harus lah yang terbaik. Apapun yang Anda buat dan jual, haruslah yang terbaik. Lakukan itu terus menerus, dan kekuatan word of mouth akan menyebar.

12. Perlakukan vendor dengan baik
Perlakukan vendor dan suplier Anda sebaik mungkin, seperti halnya Anda memperlakukan para pelanggan. Mereka bisa saja memberikan diskon berdasarkan besarnya volume pemesanan Anda, atau bahkan demi menjaga hubungan baik, serta berharap ada peningkatan volume di masa mendatang. Hubungan yang baik membuat mereka juga dapat memahami keterlambatan pembayaran, bahkan memberikan pengiriman gratis.



---





Sumber :
http://www.kumpulan-terbaru.com/2014/11/tips-cara-memulai-bisnis-yang-baik.html
http://www.readersdigest.co.id/investasi-dan-bisnis/10+tip+memulai+usaha+kecil+dan+meraih+sukses
Continue Reading...

Ciri - Ciri Perusahaan Naik

Dear Readers..

Lanjut lagi yaaa hehe

Tugas 01

B. Ciri - Ciri Perusahaan Naik

1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas
Hal ini berfungsi untuk menebak ke mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang harus dilakukan oleh pengusaha tersebut.

2. Inisiatif dan selalu proaktif
Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.

3. Berorientasi pada prestasi
Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik dibanding sebelumnya.

4. Berani mengambil risiko
Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang maupun waktu.

5. Kerja keras
Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya. Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya. Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.

6. Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun yang akan datang
Tanggungjawab seorang pengusaha tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.

7. Komitmen pada berbagai pihak
Merupakan ciri yang harus dipegang teguh dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan kewajiban untuk segera ditepati dana direalisasikan.

8. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun tidak. Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.

9. Belajar tentang kebutuhan konsumen
Kebutuhan konsumen merupakan sesuatu yang perlu diperhatikan oleh pengusaha. Kebutuhan konsumen dapat berubah dan tidak akan diam disuatu tingkatan, hal tersebut dapat dimanfaatkan Produsen untuk mengembangkan produksi di perusahaanya.


---






Sumber :
http://rasimunway.blogspot.co.id/2011/05/ciri-wirausaha-yang-berhasil.html
http://cimmey-mdz.blogspot.co.id/2014/01/terdapat-lima-karakteristik-perusahaan.html


 
Continue Reading...

Ciri - Ciri Perusahaan Collapse

G'night readers..


Selamat Tahun Baru Islam 1437H, semoga di tahun yang baru ini kita bisa menjadi pribadi yang baru yang lebih baik dari sebelumnya.. Aamiin.. :)

Oke, malam ini saya mau ngelunasin tugas Wirausaha dari kampus, yang emang kebetulan tugasnya lebih enak dikumpulkan lewat blog *begitu dosen saya katakan* hehe, tapi emang bener sih.. soalnya kita gak perlu print-print kertas yang cuma dibaca sekali terus berkahir mengenaskan menjadi bungkus bala-bala a.k.a gorengan dan juga seenggaknya kita mengurangi kertas. Kertas dari pohon-pohon tidak berdosa yang ditebang begitu saja.

Ah udah ah, langsung aja yuk hehe ..

Tugas 01 

A. Ciri - Ciri Perusahaan Colapse

Setiap perusahaan pasti ada naik turunnya lah ya, namanya juga idup ada pasang surutnya.. kadang diatas kadang dibawah. Nah, dalam usaha juga sama ada kalanya diatas ada kalanya juga dibawah. Cobaannya, pada saat sedang dibawah apakah mereka dapat survive atau malah collapse atau bahkan bangkrut

Ada Banyak faktor yang bisa menyebabkan sebuah perusahaan gulung tikar. Saya coba cari beberapa referensi juga dari mbah Google mengenai ciri-cirinya perusahaan yang collapse, berikut yang sering saya temukan :

1. Perusahaan Dalam Kesulitan (Terbelit Masalah) 
Beberapa perusahaan cepat atau lambat dengan secara terbuka akan mengungkapkan bahwa perusahaan saat ini sedang mengalami kesulitan dan segera mengumumkan akan diadakannya penghematan operasional maupun tidak segan-segan melakukan pemotongan gaji guna menekan biaya yang lebih besar lagi. 

Tapi tidak semua perusahaan melakukannya, tergantung dari besari kecilnya masalah situasi dan kondisi yang telah di hadapi oleh tiap-tiap perusahaan. Pada perusahaan besar, laporan keuangan kuartal yang pesimistis, anjloknya harga saham atau kabar-kabar yang ditulis oleh media massa bisa menunjukkan tanda-tanda kesulitan perusahaan secara tidak langsung.



2. Penurunan Dalam Industri 
Di waktu tertentu, bisnis tertentu akan menghadapi masalah. Pada akhir 2000-an misalnya, industri majalah cetak banyak digantikan media online. Atau krisis ekonomi akan lebih memukul industri perumahan dan otomotif. Sebaiknya waspadalah bila manejemen berusaha meyakinkan bahwa krisis tak sampai memukul perusahaan.



3. Perusahaan Membawa Konsultan 
Baik konsultan manajemen atau ahli efisiensi, keduanya membantu perusahaan beroperasi lebih efisien dan menguntungkan. Mereka membantu perusahaan untuk melihat biaya yang bisa dipotong dan berusaha memperbaiki kesalahan sistem organisasi yang sudah berjalan, apakah ada banyak kelemahan struktur atau sebaliknya, itu artinya perusahaan sedang berusaha untuk tetap bertahan dan berusaha untuk bangkit kembali.


 4. Perusahaan Melakukan Restrukturisasi Secara Besar-Besaran 
Secara tiba-tiba, departemen Anda berada di bawah yurisdiksi (wilayah/daerah tempat berlakunya sebuah undang-undang baru) dibawah beberapa manajer baru yang belum pernah Anda temui. Lebih bahaya lagi jika restrukturisasi telah dilakukan beberapa kali tanpa adanya perubahan.



5. Perusahaan Mulai Mencari Karyawan Alih Daya
Menggunakan jasa karyawan alih daya adalah jenis penghematan yang dipilih perusahaan. Biasanya PHK akan dilakukan pada karyawan yang bekerja di lokasi berbiaya tinggi dan karyawan yang lebih senior sebab karyawan ini memperoleh gaji lebih tinggi.



6. Perusahaan Menurunkan Ukuran Kantor 
Apakah Anda dan rekan kerja memiliki kantor sangat mewah sebelum pindah ke tempat yang lebih realistis? Atau sebelumnya Anda memiliki sebuah ruangan luas sebelum pindah ke tempat yang harus dibagi bersama tim. Jika demikian, perusahaan pasti tak berpikir untuk memperluas usaha dalam waktu dekat.



7. Perusahaan Di Beli Oleh Perusahaan Lain Yang Lebih Sehat 
Perusahaan besar yang membeli perusahaan sedang berkembang umumnya memiliki seperangkat perusahaan antara lain HRD, teknologi, administrasi. Pemilik yang baru akan selalu ingin memangkas biaya untuk mengimbangi pembelian mereka. 
Dan ingat, jika perusahaan membeli perusahaan yang lebih kecil, kerap kali bukan untuk membesarkan tapi untuk menutup agar mengurangi kompetisi.


8. Perusahaan Mulai Memangkas/Memotong Biaya Yang Dirasa Kurang Perlu 
Meskipun sekedar susu / kopi dan creamer, hal itu penting bagi karyawan. Perusahaan yang dalam kesulitan sering mencari cara mengurangi biaya apapun yang bisa dilakukan. Perlengkapan kantor yang lebih murah, berhenti menyediakan kopi untuk ruang istirahat, menolak membayar lembur, atau menggunakan karyawan alihdaya dan memangkas anggaran perjalanan dan hiburan bisa jadi tanda-tanda.


9. Gaji Telat Sebelum-sebelumnya perusahaan tidak pernah telat memberikan gaji. Kalaupun telat biasanya hanya beberapa hari saja. Itupun karena tanggal gajian jatuh pada hari libur. Nah, akhir-akhir ini penerimaan gaji bisa telat sampai dua minggu. Bahkan pernah dirapel. Hati-hati guyss >_<



10. Bonus Hilang Bonus tahunan yang seharusnya menjadi hak karyawan tahunan tidak diberikan lagi. Perusahaan tidak bisa memberikan alasan jelas mengenai keterlambatan tersebut. ini tanda-tanda jelas kalau keuangan perusahaan sedang tidak stabil sampai-sampai tidak bisa memberikan bonus buat karyawannya. 



Kurang lebih seperti itu ciri-cirinya, mungkin masih banyak ciri-ciri yang lainnya.. ini hanya sebagian yang saya anggap point-point yang agak ehem gitu yah hehe ..






Sumber :
http://www.tatamor.com/2014/11/tanda-tanda-perusahaan-akan-bangkrut.html
http://softwareaccountingsurabaya.com/blog/gejala-dan-beberapa-ciri-ciri-perusahaan-yang-sedang-sakit.html
http://kunjoy.blogspot.co.id/2015/04/tanda-tanda-perusahaan-mau-bangkrut.html

Continue Reading...

Followers

Contact

Follow The Author